Sunday, March 28, 2010

Belajar Dari Seorang Teman


Kepenatan posting di internal medicine memang diakui. Penatnya berbeza ketika di pediatrics lalu. Setiap kali jaga di hospital, terlalu banyak yang harus dikerjakan mulai menerima setiap dari keluhahan pesakit yang hampir setiap saat menjengah hingga menerima pesakit baru dari unit gawat darurat (ER).

Saya penat.

Saya malas.

Saya mulai berkira.

Saya mulai mempersoalkan ini itu.

Memang tidak mudah untuk menjadi seorang doktor. Terasa diri sangat lemah dan jahat untuk menjadi seorang doktor yang baik. Terkadang, IKHLAS menjauh dari diri. Tapi, cepat-cepat saya mencari kembali. Hanya doa penguat diri. Doa dari hati. Doa dari ummi dan abah.

Banyaknya waktu ketika di hospital membuat saya terkadang hilang rasa. Tidak seperti sebelumnya. Sepertinya pekerjaan harus diselesaikan saja dan berkira akan setiap yang dilakukan. Berkira dalam erti kata harus dicatat dan dipandang oleh orang lain. Erti yang senang TIDAK ikhlas!

Betapa terlalu lemah diri ini.

Saya mulai belajar dari seorang teman. Allah sudah memberikan contoh yang nyata di depan saya. Teman saya sangat rajin dan bertanggungjawab. Bukan rajin dari kata, tapi perbuatan yang nyata. Tidak pernah berkira dalam setiap hal yang dilakukan. Bertindak sebagai doktor muda yang sangat bertanggungjawab besar dan prihatin terhadap pesakit. Saya kagum.

Saya harus belajar untuk menjadi seperti dia. Menjadi seorang doktor yang baik tidak mudah, butuh proses yang lama. Dan harusnya mulai sekarang. Perlu tindakan bukan sekadar kata.

Biarpun kadang-kadang saya tidak mampu memberikan pengobatan untuk seorang pesakit dengan ubat, cukuplah setiap apa yang saya lakukan menyenangi pesakit itu.

“ Pesakit ini bukan hanya perlukan obatan dari doktor. Seorang doktor yang baik terhadap pesakit juga menjadi obat buat mereka…”

Setiap kali terdetik rasa malas di hati, saya cuba melawan. Beristighfar. Harus memperbetulkan niat kembali. Moga setiap apa yang dijalani kami, Allah membalas dengan rahmat dan kasih sayang Nya. Moga Allah mempermudahkan urusan kami, sentiasa memperbetulkan kembali niat kami, sentiasa bersama kami dalam hidup ini.

Di sini, saya banyak belajar dari seorang teman. Terima kasih buat teman saya itu yang telah banyak memberi inspirasi dan contoh yang baik setiap saat. Contoh dan ispirasi seorang doktor yang baik, seorang muslim yang sejati. Terima kasih Allah atas segala rahmat dan kasih sayang Mu.

Terima kasih teman. Terima kasih Allah.

1. Berkesempatan menulis di hujung minggu. 6 malam di hospital hanya semalaman di rumah.
2. Esok, minggu ketiga di internal medicine. Cepat masa berlalu.
3. Rindukan pelukan ummi dan abah~
4. Belajar untuk melihat sesuatu dengan pandangan mata hati.
5. Moga Allah sentiasa memberikan kesabaran dan kekuatan buat diri ini.amin.

0 comments:

Post a Comment